Ini hanya untuk diriku sendiri.
Tapi jika anda kebetulan membacanya, semoga Allah memberikan kebaikan bagi seseorang yang mendengar perkataanku, lalu mengamalkannya, menghafal dan menyampaikannya. Karena bisa jadi orang yang membawa pengetahuan tidak lebih faham dari orang yang disampaikan.

Sabtu, 10 Oktober 2009

Jodoh adalah takdir?

Renungan Ayat:

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan [yang ditakdirkan pada] suatu kaum sebelum mereka [berusaha] mengubah keadaan [yang ditakdirkan pada] diri mereka sendiri.”
(QS ar-Ra’du [13]: 11)




Akhir-akhir ini saya sering bertanya-tanya dalam hati “benarkah jodoh sudah ditetapkan oleh Allah tanpa bisa diubah?”.

Menurut referensi yang pernah saya baca pertanyaan seperti ini mengandung dua pertanyaan yang jawabannya berbeda,yaitu:

1.Benarkah jodoh sudah ditetapkan oleh Allah?
__Ya benar. Bahkan, bukan hanya jodoh. Segala hal mengenai diri kita sudah ditetapkan/ditakdirkan oleh Allah ketika kita berada di rahim bunda.

Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari Muslim dari Ibnu Mas’ud r.a., dikabarkan bahwa Rasulullah saw. bersabda:

"Sesungguhnya proses penciptaan setiap orang dari kalian berada di perut ibunya selama 40 hari berupa segumpal air mani. Selanjutnya ia berubah menjadi segumpal darah dalam masa yang sama. Kemudian ia berubah menjadi segumpal daging dalam masa yang sama. Lalu Allah mengutus seorang malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya disamping diperintahkan untuk menuliskan empat perkara, yakni [1] rizkinya, [2] ajalnya, [3] perilakunya, dan [4] bahagia-celakanya."

2.Apakah jodoh (dan segala takdir lain) yang sudah ditetapkan oleh Allah itu bisa diubah?
__Ya & Tidak. Takdir itu tidak bisa diubah oleh manusia, tetapi dapat diubah oleh Allah.

Allah SWT berfirman:

"DihapuskanNya mana yang dikehendakiNya, dan ditetapkanNya mana yang dikehendakiNya, sebab di tanganNyalah terpegang Induk Kitab (Lauh Mahfuzh) itu."
(QS ar-Ra’du [13]: 39)

Lalu, karena jodoh (dan segala takdir lain) itu hanya bisa diubah oleh Allah, apakah sebaiknya kita menunggu takdir dari Allah saja tanpa perlu berusaha lagi?

Tidak seperti itu. Alih-alih, Allah dan Rasul-Nya telah mempersilahkan kita untuk berusaha supaya Allah mengubah takdir-Nya (dari yang “buruk” ke yang “baik”).

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan [yang ditakdirkan pada] suatu kaum sebelum mereka [berusaha] mengubah keadaan [yang ditakdirkan pada] diri mereka sendiri.”
(QS ar-Ra’du [13]: 11)

Rasulullah saw. pun telah mengajarkan doa istikharah (menurut hadits Bukhari, Ahmad, dll), yang isinya mengandung permohonan mengubah takdir-Nya:

“Ya Allah, sekiranya Engkau tahu bahwa urusan ini lebih baik untuk diriku, agamaku, dan kehidupanku, serta [lebih baik pula] akibatnya [di dunia dan akhirat], maka TAKDIRKANLAH dan mudahkanlah urusan ini bagiku, kemudian berkahilah aku dalam urusan ini. … dan TAKDIRKANLAH kebaikan untukku di mana pun, kemudian jadikanlah aku ridha menerimanya.“

Artinya, supaya Allah mengubah takdir-Nya (dari yang “buruk” ke yang “baik”), termasuk dalam hal jodoh, kita perlu berikhtiar dan berdoa.

Apakah jodoh itu perlu dicari??
Ya, perlu. (Dalilnya, QS ar-Ra’du [13]: 11, sudah ditulis di atas.)

Kalau “iya”, bagaimana konsep mencari jodoh secara islami??

Pada garis besarnya, sesuai dengan kaidah-kaidah ushul fiqih, ada dua bagian pada konsep-konsep mencari jodoh secara islami.

Pertama, dalam hal-hal yang berkenaan dengan aqidah dan ibadah mahdhoh (hubungan dengan Tuhan), yang islami adalah yang ada tuntunannya dari Allah dan Rasul-Nya. Dalam hal ini, yang tidak ada tuntunannya tidaklah islami.

Karena itu, diantara cara mencari jodoh yang tergolong islami adalah doa istikharah (sesuai tuntunan Rasulullah saw.).
Sedangkan yang tidak islami: mengikuti ramalan bintang, mengikuti ramalan paranormal, melakukan “istikharah” yang tergolong bid’ah, dsb.

Sebagai panduan,Silahkan baca buku "Istikharah Cinta" Karya: M Shodiq Mustika dkk, (Jakarta: Qultum Media, 2007).

Kedua, dalam hal-hal yang berkenaan dengan muamalah (hubungan dengan manusia), yang islami adalah yang tidak ada larangannya dari Allah dan Rasul-Nya. Dalam hal ini, yang ada dalil larangannya tidaklah islami.

Comments :

5 komentar to “Jodoh adalah takdir?”

Anonim mengatakan...
on 

Ass Wr Wb....terimakasih banyak ya....benar-benar bermanfaat posting-annya..semoga dibalas oleh ALLAH SWT dengan yang lebih baik...amin...

CINDY

Anonim mengatakan...
on 

amin.........V

Being Real Dreams mengatakan...
on 

terima kasih ilmunya :)

Anonim mengatakan...
on 

ass... menurut saya membahas takdir merupakan hal yang sangat sensitif.. namun bagi kita yang terpenting bahwasannya ketetapan apapun itu dari alloh hendaknya kita berserah,karena alloh tidak akan mezholimi hambanya,,, selain itu juga para sahabat cenderung berhati hati dan menghindar jika ditanya pendapat tentang takdir,,,,,
waa,,,, hamba alloh

Ryzky Widi Atmaja mengatakan...
on 

Assalamualaikum ...

Saya mencoba nimbrung ya, meski saya juga masih belum paham tentang takdir Allah SWT.

Setahu saya nih, jodoh itu bisa dirubah, TETAPI karakteristik dan perangai orang yang menjadi jodoh kita, bukan orangnya yang berubah. Maksudnya begini, jika saya dijodohkan oleh Allah SWT sang penguasa takdir dan ghaib dengan gadis A, ya sampai mati pun saya akan hidup dengan dia, namun saya bisa meminta Allah merubah, apanya ...? Sifat dan sikapnya, untuk menjadi gadis yang sesuai yang saya inginkan, mungkin wajahnya menjadi manis, imut, dan sikapnya santun, baik hati, pengertian, dll, dan bukan orangnya (Si A itu sendiri).

Mungkin itu pemikiran saya, semuanya ada di tanganNya, hanya Allah yang tahu segalanya ...

Wassalamualaikum ...

 

Copyright © 2009 by Nursamsi

Terkadang orang yang paling kita cintai adalah orang yang paling menyakiti hati kita,karena itu berikanlah cinta sejati kita hanya kepada Allah SWT.Karena Dia-lah yang Maha Mencintai ummat-Nya.Forever!